Rabu, 14 Oktober 2009

KEMAJUAN ELEKTRONIK UNTUK KEBUTUHAN KOMUNIKASI (RADIO DAN REKAMAN)

Nama : Alfiyyatur Rohmah

NIM : 107051002162

Blog : semut-manis.blogspot.com / semutmanis.wordpress.com

PENDAHULUAN

Dalam telekomunikasi, komunikasi radio dua-arah melewati Atlantik pertama terjadi pada 25 Juli 1920. Dengan berkembangnya teknologi, protokol komunikasi juga turut berkembang, contohnya, Thomas Edison telah menemukan bahwa “halo” merupakan kata sambutan yang paling tidak berambiguasi melalaui suara dari kejauhan; kata sambutan lain seperti hail dapat mudah hilang atau terganggu dalam transmisi.

Sebelum panjang lebar menjelaskan tentang teknologi komunikasi, terlebih dahulu kami akan menguraikan batasan teknologi komunikasi dalam makalah ini. Setiap manusia tidak akan mungkin dapat hidup sendiri dan selalu akan memerlukan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupan di dunia. Agar dapat berlangsung kehidupan yang serasi dalam kelompok manusia, oleh karena itu manusia perlu untuk saling bertukar informasi atau berita.

Saling bertukar informasi atau berita yang berjalan lancar dan terus menerus dikenal dengan istilah Komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa Latin : Communis = sama (common). Komunikasi berarti kita mengupayakan suatu kesamaan (commoness) persepsi dengan orang lain. Lalu Teknologi komunikasi adalah perangkat dan sistem hasil rekayasa manusia yang digunakan sebagai media transmisi atau medium untuk menyampaikan pesan, opini atau gagasan kepada orang lain atau khalayak. Beberapa contoh yang bisa dikatakan sebagai teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon, fax, komputer, internet.

Dalam makalah ini kami akan memaparkan dan menjelaskan tentang Kemajuan Elektronik Untuk Kebutuhan Komunikasi (Radio dan Recording). Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa agar terus menjadi akademisi yang berkompetensi. Amin.

Terima kasih atas perhatiannya…

Wassallam..Wr.Wb.

PEMBAHASAN

A. KEMAJUAN ELEKTRONIK UNTUK KEBUTUHAN KOMUNIKASI (RADIO)

Kita tahu bahwa surat kabar menawarkan berita harian kepada eudiens, dan terkadang sedikit menyajikan tentang film mingguan yang akan di rilis. Tetapi radio dapat memberikan informasi langsung suatu kejadian yang terjadi . radio menjadi alat perantara kedua dalam kemajuan Amerika, setelah surat kabar. Radio merupakan salah satu bentuk refolusi politik dengan perubahan cara berpolitik ketika debat politik di Amerika. radio juga menjadi akses untuk mempromosikan budaya, pariwisata, dan berbagai informasi lainnya.

Segala informasi dan musik dapat kita dengar melalui radio, radio juga mepunyai peranan tersendiri dalam kehidupan kita. Radio dapat menemani kita ketika kita berada di kamar, mobil, ataupun ketika kita sedang asik berjalan dipusat perbelanjaan.

Dalam buku media impact karya Shirley Biagi menyatakan bahwa:

  • 58 percent of america’s bedrooms have radios and and 78 percent o all homes have battery-operated radios.

  • 44 percent of American listen to the radio sometimes between midnight and 6 A.M

  • 7 percent of america’s bathrooms have radios.

  • 95 percent of America’s cars have radios.[1]

Perkembangan radio komunikasi diawali dari masalah kelistrikkan. Fenomena alam seperti petir, magnetisme bumi dan sebagainya telah mendorong manusia untuk mengembangkan rasa ingin tahunya sehingga para ilmuwan bekerja keras untuk membuka rahasia alam tersebut. Asal muasal radio muncul diawali oleh penemuan mesin telegram pada tahun 1835 di Amerika. Michael Faraday, seorang ahli fisika Inggris telah mendapatkan temuan di bidang ilmu kelistrikan antara lain induksi elektromagnet dan formulasi rumusrumus fisika mengenai induksi listrik dan magnet. Pada tahun 1873, James Clerk Maxwell, seorang ahli astronomifisika. scotlandia mempunyai penemuan ilmiah tentang adanya gelombang elektromagnetik yang merambat pada kecepatan cahaya. Limabelas tahun setelah Maxwell, seorang ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz telah mencoba untuk membuat gelombang radio dan berhasil memancarkannya sampai jarak 200meter.

Dengan peralatan laboratorium yang sederhana, Hertz telah berhasil memformulasikan rumus perhitungan panjang gelombang. Disamping rumus ia membuktikan bahwa gelombang radio tersebut dapat dipantulkan, direfraksi dan dipolarisasikan seperti halnya dengan sinar cahaya. Dalam percobaannya, Hertz membuat suatu sparkgap transmitter, antena pengarah dan suatu rangkaian resonator untuk menangkap kembali gelombang radio yang dipancarkan tersebut. Temuan-temuan fisika dasar ini pada gilirannya akan menjadi titik tolak pengembangan praktis di lapangan yang berupa radio komunikasi untuk tujuan penggunaannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Pada awal tahun 1890an seorang Itali bernama Guglielmo Maconi mempelajari ilmu-ilmu dasar temuan para ilmuwan tersebut di atas dan berusaha mengembangkan dan menerapkannya sehingga dapat berguna secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan menciptakan inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz, Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya dengan informasi. Sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu mentransfer informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa kawat, inilah awal dari komunikasi radio.

Peralatan sederhana dari Marconi yang diciptakan pada sekitar tahun 1894 ini mempunyai jarak capai sekitar 800 meter. Pada tahun 1896, Marconi pindah dari BolognaItalia ke Inggris melunjutkan percobaan-percobaan radionya dengan memperbesar jarak jangkauannya menjadi sekitar 6.5 km dan dua tahun kemudian ia mampu mentransmisikan informasi dengan radionya melintasi Kanal Inggris. Akhirnya, pada tahun 1901 Marconi dan kawan-kawannya berhasil mengadakan komunikasi radio melintasi Atlantik, ialah dari Poldhu-Inggris ke Halifax-Newfoundland. Sejak saat itu teknologi komunikasi radio telah mampu menerobos masuk ke aspek ekonomi dan militer, peralatan telegraphi tanpa kawat mulai digunakan untuk komunikasi di laut. Sekitar tahun 1905 sparkgap transmitter dan coherer receiver dipasang di kapal-kapal dagang dan kapal-kapal angkatan laut sehingga sejak saat itu hubungan antara kapal di seberang lautan dengan daratan dapat dilakukan.

Marconi, seorang peneliti tanpa gelar kesarjanaan telah diakui sebagai penemu radio komunikasi dan dunia mengakui bahwa Marconi adalah penyiar amatir radio pertama di dunia. Hasil karyanya telah memajukan budaya umat manusia. Seperti kita sadari bahwa dewasa ini komunikasi radio makin hari makin berkembang, penggunaannya makin meluas dan telah meresap pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia dan komunikasi radio telah menjadi sesuatu yang strategis vital.

Gueglimo Marconi menggunakan hasil dari penemuan Morse, Bell, dan Hertz. Kemudian ia mengembangkan ide tersebut “bahwa pesen yang akan disampaikan harus bias melintasi berbagai tempat tanpa menggunakan kabel.”[2]

Karya cipta merconi ditransformasikan oleh Reginald Audbrey Fessenden dengan radio wireless (tanpa kabel). “Fessenden’s experiment in 1906 is considered the world’s first voice and music broarcast”. Tokoh lain adalah Lee Dee Forrest, dia menyebut dirinya sebagai bapak radio karena pada tahun 1907 ia menemukan alat audio untuk mendeteksi radio wireless. Selain itu ia menjadi seorang penemu. Ia yang pertama kali memperkenalkan Broadcast (siaran radio) . Pada tahun 1910 ia menyiarkan lagi Enrico Caruso di Metropolitan Opera Hause. Dan itulah yang menjadi pondasi dari penyiaran radio modern.

Tahun 1912 David Sarnoff menyiarkan berita dari Nantucket Island, Massacussets bahwa ia telah menerima panggilan darurat dari kapal titanic. Empat tahun kemudian ketika ia bekerja di Marconi Company di New York, dia menulis catatan kecil tentang prediksi radio masa depan meskipun pada tahun 1916 prediksinya selalu ditolak. Isi dari catatan kecil tersebut adalah perubahan bentuk radio menjadi “radio music box”. Tapi akhirnya, ia menjabat menjadi menejer pemasaran dari RCA, Sarnoff dapat melihat bahwa prediksi itu menjadi nyata.[3]

Awalnya perusahaan radio tidak memberikan royalty kepada Composers, Authors, and Publishers (ASCAP) jika lagu mereka disiarkan. Karena perusahaan fakir, ASCAP sudah mendapatkan ketenarannya. Pada tahun 1923 ASCAP menuntut royalty dari pihak radio jika lagu mereka disiarkan. Mereka harus membayar 250 dolar selama satu tahun. Radio tidak akan hidup jika musik tak ada, maka pemilik stasiun radio itupun menyetujui untuk membayar radio tersebut.[4]

Dengan pengaruh dari tuntutan ASCAP, maka stasiun radio itu pun membutuhkan cara untuk mendapatkan sponsor guna membayar royalty ASCAP . pengguna jasa iklan pertama kali adalah Queensboro Coorp untuk mempromosikan penjualan apartemennya pada pukul lima sore, 28 Agustus 1922 dengan biaya 100 dolar untuk sepuluh menit.

B. KEMAJUAN ELEKTRONIK UNTUK KEBUTUHAN KOMUNIKASI (ALAT PEREKAM / RECORDING)

Alat perekam suara pertama yaitu Phonoautograph penemuan Leon Scott telah ada sebelum Phonograph penemuan Thomas Alpha Edison yang digunakan untuk mempelajari gelombang suara pada tahun 1857. Namun alat tersebut tidak digunakan untuk mereproduksi hasil rekaman tersebut. Phonograph diciptakan seiring dengan pengembangan perangkat telepon pada tahun 1870-an dan pada saat itulah Edison mendapat ide untuk mencetak pesan telepon di atas kertas berlapis wax manggunakan alat elektromagnetik. Setelah penemuan tersebut, bermunculan alat perekam lain seperti Graphophone dan perusahaan lain yang membuatnya. Para ilmuwan meyakini bahwa alat tersebut dibuat pada 9 April 1860 oleh ilmuwan Perancis, Edouard-Leon Scott de Martinville.

Edouard-Leon Scott de Martinville merekam suara menggunakan alat bernama phonautograph yang memindahkan gelombang suara ke dalam selembar kertas yang dihitamkan dengan asap lampu minyak. Untuk memutar rekaman itu sendiri, para ahli membuat alat pemindai digital beresolusi sangat tinggi. Dengan pemindai digital itu para ahli dapat membaca gelombang suara yang dihasilkan Edouard-Leon Scott de Martinville tersebut. Hasilnya, terdengarlah rekaman seseorang bernyanyi: ‘Au clair de la lune, Pierrot repondit‘. Edouard-Leon Scott de Martinville sendiri tidak bisa memutar ulang rekaman yang ia buat tersebut, baru pada tahun 1888 Thomas Alpha Edison dapat membuat alat yang dapat merekam sekaligus dapat memutar kembali suara yang direkam.

Pada tahun 1894, Emir Berliner mencetuskan ide untuk mencetak suara di atas piringan dan bukan silinder dengan alas an lebih mudah direproduksi. Ide piringan inilah yang berkembang menjadi disc yang kita kenal sekarang ini.

Phonograph, graphophone dan alat perekam lainnya adalah alat mekanik sampai tahun 1920 dikembangkan player dengan built in speaker yang mengizinkan pemutaran hasil rekaman dapat lebih keras suaranya. Hingga akhir perang dunia II, phonograph atau dikenal juga dengan gramaphone adalah satu-satunya alat perekam dan playback yang umum digunakan, tetapi zaman sudah mulai berubah. Hollywood mulai mengambil peranan dalam perkembangan rekaman dengan menggunakan suara di film.

Tape Recording

Pada akhirnya, pengembangan tape recording yang menggantikan phonograph, karena lebih mudah dan biayanya yang lebih terjangkau. Tape mulai populer tahun 1950-an. Perkembangan tape recorder ini membawa perubahan yang pesat dalam membuat musik. Karena dengan tape, proses edit menjadi lebih mudah, pemberian efek fade in dan fade out bisa dilakukan. Jika sebelumnya seorang artis harus membawakan lagu dengan sempurna saat direkam, dengan adanya tape recording, proses penambalan dan edit yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah.

Multitrack Recording

Pada tahun 1940-an mulainya eksperimen dengan menggunakan multitrack recording yang terus berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengan adanya multitrack recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat dilakukan. Efek lain yang ditimbulkan oleh multitrack recording ini adalah munculnya suara stereo. Para insiyur suara pada tahun 1930-an mulai bereksperimen dengan merekam menggunakan 2 microphone, 2 amplifier, dan 2 speaker yang menyebabkan efek aural yang menyenangkan. Pada tahun 1960-an, 8 track player yang biasa diasosiasikan dengan player untuk mobil menjadi sangat popler namun segera mati dan digantikan oleh kaset.

Tahun 1963 Philips mengenalkan Compact audio cassette atau yang lebih kita kenal sebagai kaset sebagi media penimpan audio baru. Perusahaan yang berbasis di Eindoven Belanda ini baru menjual massal penemuan mereka ini pada tahun 1965, kemudian pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang merupakan ibu dari tape yang selama ini kita kenal. Dalam perkembangan berikutnya pada awal dekade 1980-an lahirlah Walkman yang dibuat oleh perusahaan elektronik dari Jepang yaitu Sony. Perusahaan ini membuat alat pemutar kaset portable yang ukurannya tak lebih dari ukuran kotak makan.

Digital Recording

Mulai tahun 1980-an teknologi digital recording mulai berkembang. Tahun 1984 Sony memperkenalkan Compact Disk CD yang berbentuk seperti cakram kecil dengan lubang ditengahnya. Ide dari pembuatan CD ini adalah merampingkan bentuk media penyimpan musik populer selama ini yaitu kaset yang dirasa terlalu besar. Disamping itu pengenalan CD ini juga bertujuan untuk membuat kualitas audio yang dihasilkan menjadi lebih baik selain kepraktisan dalam penyimpanan.

Lahirnya CD kemudian diikuti oleh lahirnya VCD dan DVD yang dapat menyimpan bentuk visual bergerak selain dapat menyimpan bentuk audio. Lahirnya CD dan perkembangannya tidak dapat dipungkiri merupakan awal dari revolusi musik digital karena data-data yang disimpan dalam CD adalah data-data audio dalam format digital. Dan pada tahun 1990-an, budaya rekaman sudah mencapai era yang sangat berubah dari budaya awal. Dengan segala kemudahan menggunakan peralatan multimedia, dengan semuanya sudah berupa file digital, hobbyist dan pemakai komputer biasa sudah bisa merekam dan mengedit materi digital dan me-mixingnya. Musical Instrument Digital Interface (MIDI) juga mengubah bagaimana musik dibuat. Format Audio Digital sendiri banyak sekali macamnya, seperti WAV, AAC, WMA, Ogg Vorbis, Real Audio, MIDI dan tentu saja yang paling populer adalah MP3.

MP3 yang secara teknis disebut MPEG 1 Audio Layer 3 lahir dari kerjasama antara tim dari Fraunhofer Institute Jerman dan Digital Audio Broadcasting (DBA). Proyek mereka ini diberi nama EUREKA EU147. Kerjasama yang dimulai pada tahun 1985 ini ide besarnya adalah membuat format audio yang serealistik mungkin dengan ukuran file yang sekecil mungkin. Tim yang diketuai oleh Profesor Dieter Seitzer dan Profesor Heinz Gerhauser akhirnya menemukan algoritma yang dapat menangkap berkas suara yang tidak tertangkap telinga. Berkas suara ini sendiri dapat dimampatkan sebesar 1/10 dari ukuran semula. Algoritma yang bernama ISO-MPEG Audio Layer-3 (IS 11172-3 dan IS13818-3) ini kemudian distandarisasi secara global dengan Moving Picture Experts Group (MPEG) agar dapat diterima secara internasional.

Ditahun 1995 tim dari Fraunhofer Institute Jerman membuat Wimplay yang merupakan pemutar musik versi Windows yang bisa memecah algoritma MP3 sehingga dapat dinikmati secara realtime. Wimplay inilah yang menjadi cikal bakal Media player yang terdapat di Personal Computer.Dalam perkembangannya berikutnya lahirlah iPOD yang merupakan pemutar MP3 portable yang digagas oleh Steve Jobs yang merupakan CEO Apple inc.

Perkembangan teknologi dari masa ke masa tidak dapat dipungkiri memberi dampak bagai pedang bermata dua. Di satu sisi perkembangan teknologi pemutar musik kesempatan bagi tersebarnya produk-produk musik secara luas kepada penikmatnya. Disisi lain pembajakan musik menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan industri musik sendiri, dalam hal ini dapat dikatakan industri teknologi informasi bisa menjadi madu sekaligus racun bagi industri musik.

KESIMPULAN

Perkembangan radio itu dimulai dari munculnya penemuan alat telegraf olah Samuel F.B Morse, disusul dengan penemuan telphon oleh Alexander Graham Bell, kemudian penemuan radio tanpa menggunakan kabel Oleh Heinrich Hertz. Ilmu terus berkembang, penemuan demi penemuan diciptakan sampai akhirnya Marconi berhasil menciptakan radio wireless (tanpa kabel).

Alat perekam suara pertama yaitu Phonoautograph penemuan Leon Scott telah ada sebelum Phonograph penemuan Thomas Alpha Edison yang digunakan untuk mempelajari gelombang suara pada tahun 1857. Namun alat tersebut tidak digunakan untuk mereproduksi hasil rekaman tersebut. Phonograph diciptakan seiring dengan pengembangan perangkat telepon pada tahun 1870-an dan pada saat itulah Edison mendapat ide untuk mencetak pesan telepon di atas kertas berlapis wax manggunakan alat elektromagnetik. Setelah penemuan tersebut, bermunculan alat perekam lain seperti Graphophone dan perusahaan lain yang membuatnya. Para ilmuwan meyakini bahwa alat tersebut dibuat pada 9 April 1860 oleh ilmuwan Perancis, Edouard-Leon Scott de Martinville.


[1] Shirley Biagi,Media Impact, (Belmont ; Wadsword Publishing Company, 1996), cet. 96, h.116.

[2] Shirley Biagi,Media Impact, (Belmont ; Wadsword Publishing Company, 1996), cet. 96, h.117. (terjemah bebas)

[3] Shirley Biagi,Media Impact, (Belmont ; Wadsword Publishing Company, 1996), cet. 96, h.118. Terjemah bebas)

[4] Shirley Biagi,Media Impact, (Belmont ; Wadsword Publishing Company, 1996), cet. 96, h.121. (terjemah bebas).

0 komentar:

Posting Komentar